Banten

Parlemen

Politik

Hukum

Ekbis

Peristiwa

Olahraga

Calon Dewan

Nasional

Dunia

Gaya Hidup

Opini

Majukan Penelitian Penyakit Kardiovaskular, Grup RS Siloam Gandeng NUS dan MRIN

Laporan: Lani Fahrudin
Jumat, 26 April 2024 | 14:38 WIB
Grup RS Siloam, National University of Singapore (NUS) Yong Loo Lin School of Medicine, dan Mochtar Riady Institute for Nanotechnology (MRIN) sepakat berkolaborasi majukan penelitian penyakit kardiovaskular. Foto: Lani
Grup RS Siloam, National University of Singapore (NUS) Yong Loo Lin School of Medicine, dan Mochtar Riady Institute for Nanotechnology (MRIN) sepakat berkolaborasi majukan penelitian penyakit kardiovaskular. Foto: Lani

RMBanten.com, Kesehatan - Grup RS Siloam, National University of Singapore (NUS) Yong Loo Lin School of Medicine, dan Mochtar Riady Institute for Nanotechnology (MRIN) secara resmi menandatangani kerjasam dalam hal memasukin penelitian penyakit kardiovaskular (CVD) di Indonesia.
 
Kemitraan strategis ini akan berfokus pada kolaborasi penelitian antara NUS Medicine, MRIN, dan Siloam dalam bidang penyakit kardiovaskular dan perawatan kardiologi lainnya yang melibatkan stem cell, untuk memberikan kontribusi pada masa depan kedokteran seperti genetika dan pengobatan presisi.

Medical Managing Director Grup RS Siloam, dr. Grace F. Indradjaja menjelaskan, tujuan kerjasama dalam hal memajukan penelitian tersebut.

"Penelitian klinis memiliki peran penting tidak hanya untuk tujuan pendidikan dan klinis, namun juga berperan dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada pasien. Kolaborasi dengan NUS, salah satu universitas dan sekolah kedokteran terkemuka di Singapura, menandai salah satu pencapaian besar bagi Siloam yang juga merupakan bukti komitmen kami terhadap Indonesia. Dengan visi yang sama, kami akan berusaha untuk memberikan inovasi layanan kesehatan kelas dunia, keahlian, dan penelitian di bidang kardiologi, untuk memberikan dampak yang besar bagi kesehatan masyarakat," ujar dr. Grace dalam keterangan resminya.

Lanjut dr Grace, kemitraan ini juga akan memungkinkan Siloam, MRIN, dan NUS Medicine untuk menjadi mitra penelitian kolaboratif. Staf dan mahasiswa dari semua pihak dipersilakan untuk berkunjung, berdiskusi dan berpartisipasi dalam kegiatan penelitian dan pengembangan bersama, seminar dan konferensi.

"Mereka akan mengarahkan junior yang berminat melakukan penelitian untuk berkolaborasi untuk melakukan projek bersama," ucapnya.

Direktur Program Penelitian Translasional Penyakit Kardiovaskular-Metabolik dan Wakil Dekan Penelitian di NUS Medicine, Profesor Roger Foo sangat mengapresiasi kerjasama ini yang diharapkan dapat memberikan dampak positif pelayanan kesehatan di Indonesia.

"Pemahaman yang lebih baik mengenai dampak genetika pada CVD sangatlah penting. Jaringan rumah sakit dan klinik Siloam yang luas di seluruh Indonesia menyediakan basis data pasien yang relevan dan dapat diandalkan bagi kami untuk memajukan penelitian klinis dan pengobatan CVD, terutama untuk populasi di Asia," paparnya.

Diketahui, penyakit kardiovaskular merupakan penyebab utama kematian di Asia pada tahun 2019, menyebabkan 10,8 juta kematian atau sekitar 35% dari total kematian di Asia.

Sedangkan di Indonesia, menurut Kementerian Kesehatan Indonesia, penyakit kardiovaskular adalah penyebab kematian paling umum pada tahun 2018, sementara risiko penyakit kardiovaskular di Indonesia adalah yang tertinggi ketiga di ASEAN, setelah Laos dan Filipina.rajamedia

Komentar: