Banten

Parlemen

Politik

Hukum

Ekbis

Peristiwa

Olahraga

Calon Dewan

Nasional

Dunia

Gaya Hidup

Opini

Fadjroel Rahman: Jokowi Tegak Lurus Agenda Reformasi, Salah Satunya Komitmen Dua Periode

Laporan: Rizki Ahmad Suhaedi
Sabtu, 09 April 2022 | 12:33 WIB
Mantan Jubir Kpresidenan Fadjroel Rachman dengan Presiden Jokowi/Net
Mantan Jubir Kpresidenan Fadjroel Rachman dengan Presiden Jokowi/Net

RMBanten.com -  Presiden Joko Widodo dipastikan tegak lurus pada agenda reformasi, termasuk komitmennya terhadap terhadap masa jabatan dua periode dan pemilihan langsung.

Begitu disampaikan mantan Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman, dalam keterangan tertulisnya Kantor Berita RMBanten, Sabtu (9/4).

Diakui Fadjroel, dirinya  mengaku bertemu Jokowi sesaat sebelum menjalankan tugas sebagai Duta Besar Indonesia untuk Kazakhstan.

Jokowi, kata Fadjroel, menyatakan komitmen terhadap masa jabatan dua periode dan pemilihan langsung.

"Karena itu, saya yakin Presiden Jokowi tegak lurus reformasi," ujar Fadjroel.

Fadjroel menceritakan dirinya mengenal Jokowi saat masih menjabat Wali Kota Solo.

Dia menilai Jokowi sebagai sosok pemimpin yang bersih dan punya visi besar menuntaskan amanat reformasi.

Menurut Fadjroel, hal itu kembali tercermin dari sikap Jokowi beberapa waktu terakhir. Dia mengapresiasi ketegasan Jokowi melarang para menteri membahas penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden.

"Keputusan Jokowi tersebut senapas dengan pandangan saya bahwa dua periode harga mati," ucap Fadjroel.

Wacana perpanjangan masa jabatan presiden digulirkan sejumlah menteri. Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menjadi orang pertama di kabinet Jokowi yang membahas penundaan pemilu.

Bahlil berkata dunia usaha menginginkan perpanjangan masa jabatan Jokowi. Menurut Bahlil, para pengusaha ingin pemulihan ekonomi pascapandemi dituntaskan.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan juga mengatakan ada aspirasi penundaan pemilu. Dia menyebut hal itu diketahui dari big data berisi percakapan 110 juta orang di media sosial.

Publik menghujani pemerintah dengan kritik tajam terkait wacana itu. Jokowi pun meminta para anak buahnya untuk berhenti bicara dua isu tersebut.

"Jangan sampai ada lagi yang menyuarakan mengenai penundaan, perpanjangan," tutu Jokowi pada Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (5/4).rajamedia

Komentar: