Banten

Parlemen

Politik

Hukum

Ekbis

Peristiwa

Olahraga

Calon Dewan

Nasional

Dunia

Gaya Hidup

Opini

CSIIS: Penundaan Pemilu Implikasi Supra Struktural Gagal Jadikan Anies Common Enemy

Laporan: RMN
Minggu, 29 Januari 2023 | 20:47 WIB
Direktur Eksekutif Center for Strategic on Islamic and International Studies (CSIIS) Dr Sholeh Basyari/RMN
Direktur Eksekutif Center for Strategic on Islamic and International Studies (CSIIS) Dr Sholeh Basyari/RMN

RMBanten.com, Politik - Jelang satu tahun gelaran Pemilu pada tahun 2024, situasi politik mulai bergerak dinamis.

Beberapa parpol terlihat saling menjajaki untuk menarik masuk koalisi atau masuk ke koalisi yang di jajakinya

Walau situasi bergerak dinamis, namun hadirnya Anies Baswedan tetap menjadi faktor lived or dead lock
"Ketakutan" Supra struktur politik (baca : Istana).

Begitu disampaikan Direktur Eksekutif Center for Strategic on Islamic and International Studies (CSIIS) Dr Sholeh Basyari, kepada redaksi Raja Media Network (RMN), Minggu (29/1).

"Pergerakan pion-pion politik mulai dinamis, terutama seminggu setelah peresmian Sekber Gerindra-PKB," ujar Sholeh.

Sholeh mencatat  setidaknya ada tiga pergerakan politik yang layak dicermati.

Pertama, partai-partai yang tergabung dalam koalisi perubahan, memainkan dua langkah politik sekaligus

"Waketum Nasdem Ahmad Ali datang ke sekber Gerindra-PKB dan juga ke pertemuan tim kecil di rumah Anies Baswedan," ujarnya.

Kedua, sigapnya Prabowo road show ke Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution di Solo dan Medan.

Ketiga, kembali menggeliatnya isu penundaan pemilu.

"Pergerakan tiga pendulum politik itu, secara kasat mata bermuara PD pilpres 2024," ujar Sholeh.

Dari ketiga itu, kata Sholeh, manakala fokus digeser ke MK, yakni tentang sidang gugatan proporsional tertutup, bisa saja desas desus penundaan pemilu, dipilih sebagai opsi "darurat".

"Anies Baswedan sebagai faktor live or dead lock "Ketakutan" Supra struktur politik (baca: Istana) terhadap majunya Anies Baswedan, bisa saja mewujud sebagai reasoning kedaruratan," ujarnya.

"Faktor Anies pula dipandang sebagai live or dead lock pilpres 2024," sambung Sholeh

Menurut Aktivis muda NU ini, kegagalan supra struktur politik membendung atau menciptakan Anies sebagai common enemy, membuat istana dan juga PDI-P gagap menyikapi proses pemilu 2024.

"Kegagalan itu, direspon dengan munculnya kembali proposal penundaan pemilu melalui usulan yg berubah menjadi desakan sistem proporsional tertutup," demikian tutup Sholeh Basyari.rajamedia

Komentar: