Banten

Parlemen

Politik

Hukum

Ekbis

Peristiwa

Olahraga

Calon Dewan

Nasional

Dunia

Gaya Hidup

Opini

Pasangan Puan-Fahri 2024 Jadi Opsi Konsolidasi Nasional Bersatunya Cebong dan Kadrun

Laporan: RMN
Selasa, 20 Desember 2022 | 23:22 WIB
Kolase Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia Fahri Hamzah/Repro
Kolase Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia Fahri Hamzah/Repro

RMBanten.com, Politik - Permintaan Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia kepada pemilik Twitter Elon Musk untuk menghapus kosakata Cebong dan Kadrun yang terbukti menjadi biang polarisasi masyarakat Indonesia dipandang sebagai langkah maju dan visioner.

Hal itu disampaikan pemerhati media sekaligus wartawan senior Zaki Mubarok dalam serial diskusi di Tangerang Selatan, Selasa (20/12).

Salah satu pendiri Jaringan Media Siber Indonesia dan Ketua JMSI Banten pertama itu menilai permintaan Fahri Hamzah itu sangat masuk akal dan jadi solusi menghapus keterbelahan masyarakat Indonesia yang semakin meruncing, terlebih menjelang Pilpres 2024.

"Apa yang disampaikan Fahri Hamzah ini harus didukung bersama, kalau ada yang menolak, bisa dicurigai merekalah pihak-pihak yang ingin menghancurkan bangsa ini," ujar Zaki

Sebagai bentuk implementasi menghapuskan kata Cebong dan Kadrun, Zaki mnyarankan harus ada konsolidasi pimpinan nasional baik kanan, tengah maupun kiri.

Konsolidasi Nasional itu kata, alumni Komunikasi Islam UIN Jakarta direalisasikan di tingkat pimpinan nasional, Capres dan Cawapres.

Ditanya siapakah pasangan yang cocok, Zaki memberikan saran yang tidak dipikirkan orang.

"Saya kira, Puan Maharani dan Fahri Hamzah cocok berpasangan di Pemilu 2024," ujar Zaki.

Bukan tanpa alasan, kata Zaki, cucu Presiden pertama itu dinegasikan mewakili kalangan nasional kiri dan tengah yang ditafsirkan sebagai warga Cebong.

Sementara, kata Zaki, mantan Wakil Ketua DPR RI dinegasikan dekat melekat dengan kelompok kanan, bahkan dekat dengan kelompok 212 yang di cap kelompok Kadrun.

"Nah kalau ini menyatu, selesai perdebatan Cebong dan Kadrun," ujarnya.

Menurut Zaki dari sinyalemen DPP PDIP yang konsisten, nampaknya Puan Maharani akan di kunci menjadi Capres 2024.

"Tinggal pilihan wapresnya siapa? bisa dicoba Fahri Hamzah," ujarnya.

Lebih lanjut Zaki menerangkan Fahri Hamzah merupakan politisi yang disukai kalangan milineal dan mempunyai elektoral.

"Jika bersatu, Puan dan Fahri, bisa dahsyat menyaingi ketokohan dan elektoral Anies Baswedan," katanya.

"Sekarang, tinggal berani tidak PDIP mencalonkan Puan dan Fahri. Kalau demi persatuan Indonesia, saya kira PDIP bisa menjajaki opsi ini," demikian tutup Zaki Mubarok.

Sebelumnya diberitakan Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah meminta pemilik Twitter Elon Musk untuk menghapus kosakata Kadrun dan Cebong.

Diketahui kosa kata seperti "kadrun" dan "cebong" belakangan kian massif digunakan pendukung atau loyalis figur tertentu. Terutama, bagi mereka yang menggunakan Twitter.

Kosa kata itu membuat polarisasi dikalangan masyarakat semakin menguat terlebih menjelang pemilu 2024.

Dalam cuitannya mantan Wakil Ketua DPR RI itu secara khusus meminta Elon Musk, sebagai pemilik Twitter untuk bisa mendaftarhitamkan dua kata itu dari media sosial.

"@elonmusk yang terhormat. Bisakah Anda membantu Indonesia untuk menghentikan kata-kata berikut dari platform media sosial Anda: “kadrun”, “kampret”, “cebong”," ujar Fahri Hamzah di akun Twitter pribadinya @Fahrihamzah, Senin (19/12).

Menurut Fahri, selain tidak bermanfaat, kata-kata semacam itu mengingatkan kembali sisi negatif polarisasi pada Pemilu 2019 lalu.

"Karena kata-kata tersebut telah memicu perpecahan di masyarakat dalam menghadapi pemilu 2024 mendatang. Aku akan menguji kemampuanmu," demikian Fahri Hamzah.rajamedia

Komentar: