Banten

Parlemen

Politik

Hukum

Ekbis

Peristiwa

Olahraga

Calon Dewan

Nasional

Dunia

Gaya Hidup

Opini

CSIIS: Koalisi Gerindra-PKB Dead End Stuck, Mendekati Bubar!

Laporan: RMN
Rabu, 23 November 2022 | 18:29 WIB
Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar/Repro
Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar/Repro

RMBanten.com, Politik - Belum adanya kepastian siapa Capres dan Wapres menjadi pertanda koalisi yang dibangun Partai Gerindra dan PKB terancam "masuk angin" bahkan bubar di tengah jalan.

Begitu analisa disampaikan Direktur Eksekutif Center for Strategic on Islamic and International Studies (CSIIS) Sholeh Basyari dalam perbincangannya dengan redaksi Raja Media Network (RMN), Rabu (23/11).

Ditegaskan Sholeh, indikasi masuk angin terlihat, pasca deklarasi kerja sama Gerindra-PKB di Sentul, hingga kini tidak ada kemajuan berarti dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya itu.

"Seakan dead end stuck (jalan buntu). Meski pascadeklarasi kerjasama itu, Muhaimin dan Prabowo setidaknya telah ketemu tiga kali," ujar Sholeh Basyari.

Dikatakan aktivitas muda NU itu, pertemuan terkini Prabowo dan Muhaimin pada agenda PKB road to election 2024 tidak ada kepastian siapalah capres atau cawapres yang bakal diusung.

Walaupun di depan anggota DPRD dan DPR RI PKB se-Indonesia itu, baik Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar memberikan orasi dengan penuh semangat.

"Lagi-lagi rapat umum dalam program unggulan PKB itu, mereka juga tidak deklarasi capres-cawapres," ujarnya.

Kata Sholeh, wajar jika publik menilai koalisi "kepagian" itu mandek.

Setidaknya ada di tiga hal untuk mengurainya.

Pertama, Prabowo secara pribadi tidak terlalu 'berambisi'. Kedua, sebaliknya, Muhaimin mengusung ambisi yang meluap-luap.

"Ketiga, soal logistik dan amunisi," ujarnya.

Tiga reasoning tersebut kata Sholeh, jika tidak segera tertangani, kerjasama Gerindra PKB bisa masuk angin.

Pada sisi ini, PKB terlihat sangat kreatif bermanuver. Bahkan agenda muktamar luar biasa (MLB) dihembuskan. Sebaliknya, Gerindra tampak adem ayem.

"Tentu bukan agenda kacangan. MLB Hanya terjadi ketika situasi krusial dan strategis," pungkasnya.rajamedia

Komentar: