Banten

Parlemen

Politik

Hukum

Ekbis

Peristiwa

Olahraga

Calon Dewan

Nasional

Dunia

Gaya Hidup

Opini

Yes! Gagal Ginjal Akut Pada Anak Bisa Disembuhkan, Ini Obatnya

Laporan: RMN
Sabtu, 22 Oktober 2022 | 09:17 WIB
Menkes Budi Gunadi Sadikin saat konferensi Pers/Repro
Menkes Budi Gunadi Sadikin saat konferensi Pers/Repro

RMBanten.com, Kesehatan - Pasien kasus kasus gagal ginjal akut progresif atipikal (Acute Kidney Injury/AKI) pada anakl di Indonesia dipastikan sudah bisa disembuhkan. Pemerintah telah menemukan obat yang relevan pada penyebab penyakit tersebut.

Demikian disampaikan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers AKI, Jumat (2/10).
 
"Begitu kami tahu penyebabnya apa, toxic-nya apa, kami mencari obatnya untuk para balita yang masuk rumah sakit. Sudah ketemu obatnya, namanya Fomepizole (injeksi)," ujar Budi.
 
Menurut Budi, obat tersebut dicoba kepada 10 pasien AKI yang sedang dirawat di RSCM.  Adapun hasilnya, reaksi Fomepizole memicu perbaikan gejala pasien dan sebagian lainnya stabil.

"Jadi kami merasa lebih yakin bahwa obat ini efektif. Sekarang Pemerintah Indonesia mendatangkan lebih banyak lagi untuk pasien yang ada sekarang, karena kita sudah tahu penyebabnya apa, itu bisa diobati," jelas Budi.

Budi berharap kehadiran obat Fomepizole yang sudah diuji coba hingga tiga hari terakhir di RSCM bisa menekan laju kematian pasien AKI.

"Obat tersebut hingga sekarang belum tersedia di Indonesia. Sebab, masih harus didatangkan dari produsennya di negara Singapura," ungkapnya.

Budi menyebut, hingga kini jumlah kematian mencapai 133 jiwa dari total 241 pasien yang dirawat di 22 provinsi.

"Jadi selain dicegah sumber penyakitnya, kami juga lakukan terapi dari sisi obat-obatan," ungkap Budi.

Diketahui berdasarkan hasil penyelidikan terhadap patogen yang menjadi cemaran obat sirop bernama Etilen glikol, Dietilen Glikol (DEG), dan etilen glikol butil ether (EGBE).

Berdasarkan hasil penelitian patogen pada pemeriksaan PCR dan metagenomik, diketahui AKI dipicu oleh senyawa kimia tersebut.

"Jika senyawa kimia itu masuk dalam metabolisme manusia, itu mengubah senyawa kimia tadi jadi asam oksalat," terang Budi.

 "Ini berbahaya, kalau asam oksalat masuk ginjal, bisa jadi kalsium oksalat seperti kristal kecil yang tajam merusak ginjal anak," pungkasnya.rajamedia

Komentar: