Loncat Dari PSI Ke PDIP, Azmi Abubakar: Ini Pilihan Politik Saya!

RMBanten.com, Politik - Azmi Abubakar, mantan Ketua Dewan PImpinan Wilayah (DPW) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) akhirnya melabuhkan pilihan politiknya bergabung dengan PDI Perjuangan.

Pendiri Museum Peranakan Tionghoa di BSD Serpong tersebut, kini resmi menjadi kader Banteng Moncong Putih.

Momen Azmi bergabung ke PDI Perjuangan disaksikan langsung  kader PDI Perjuangan Kota Tangsel.

Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Tangsel, Wanto Sugito, langsung menyerahkan Kartu Tanda Anggota (KTA) PDI Perjuangan kepada Azmi Abubakar.

Azmi Abubakar menyampaikan bergabung dirinya ke PDI Perjuangan, sudah menjadi pilihan politiknya.

Azmi juga membantah dirinya mempunyai persoalan internal di PSI.

“PDI Perjuangan jadi pilihan politik saya. Kalau meminjam istilah teman saya, memilih ‘merahnya merah," ujar Azmi kepada Redaksi Raja Media Network (RMN), Jumat (30/9).

"Saya hanya merasa sebagai seorang nasionalis, tempat yang paling tepat itu, ya di PDI Perjuangan,” sambung Azmi.

Azmi lantas menjelaskan dirinya keluar dari PSI secara baik-baik.

Kata Azmi sebelum bergabung ke PDIP, dirinya telah menyelesaikan terlebih dahulu tanggungjawabnya selama di PSI. Diantaranya mempersiapkan verifikasi partai dan lainnya.

"Saya keluar secara baik-baik dari PSI, jadi tidak ada masalah dengan teman-teman di PSI," terang Azmi.

Lanjut Azmi, dirinya hingga saat ini masih sangat menghormati PSI, dan seluruh kader PSI, khususnya di Provinsi Banten.

“Tampa mengurangi rasa sayang terhadap PSI, saya memilih bersama PDIP, karena harus saya akui disinilah hati dan cinta saya yang sesungguhnya,” ungkapnya.

Sementara, Ketua DPC PDI Perjuangan Tangsel, Wanto Sugito mengatakan, PDIP menyambut baik kedatangan Azmi ke partainya itu.

“Kami sangat menyambut baik bergabungnya Bung Azmi ke PDI Perjuangan, tentu ini menjadi energi positif bagi PDI Perjuangan. Karena kita semua tahu kan, Bung Azmi ini tokoh aktivis 98, yang sangat nasionalis, dan selalu memperjuangkan kebhinekaan,” kata Wanto.

Wanto sebutkan, bergabungnya Azmi merupakan pilihannya sendiri, dan tanpa ada paksaan dari pihak mana pun.

“Dan ini juga kan pilihan politik Azmi, untuk bersama-sama berjuangan melalui PDI Perjuangan. Setelah ini, Azmi akan mengikuti sekolah kader. Karena di PDI Perjuangan itu setiap anggota baru wajib mengikuti sekolah kader,” demikian Wanto Sugito.