Banten

Parlemen

Politik

Hukum

Ekbis

Peristiwa

Olahraga

Calon Dewan

Nasional

Dunia

Gaya Hidup

Opini

BBM Naik! Harga Ayam Potong Hingga Cabai Merah Keriting Di Pasar Pandeglang Ikutan Naik

Laporan: Gatot Maulana
Minggu, 04 September 2022 | 17:53 WIB
Harga cabai keriting di pasar Badak Pandeglang ikutan naik imbas kenaikan harga BBM/GTT
Harga cabai keriting di pasar Badak Pandeglang ikutan naik imbas kenaikan harga BBM/GTT

RMBanten.com, Pandeglang - Usai diresmikannya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi oleh Presiden Jokowi pada Sabtu (3/9) kemarin, langsung berimbas pada kenaikan harga bahan pokok di pasaran.

Di Pasar Badak Pandeglang, bahan pokok yang kenaikannya cukup menonjol yakni cabai merah keriting dan ayam potong.

Kenaikan tersebut pun sontak dikeluhkan oleh pedagang dan pembeli.

Aceng, penjual ayam potong mengaku kenaikan harga ayam potong baru terjadi pada hari ini, yakni di kisaran Rp 32 ribu hingga Rp 33 ribu per kilogram, sehari setelah BBM bersubsidi dinaikkan oleh Pemerintah Pusat.
 
"Kenaikan ayam potong ini baru pagi tadi, dari semula Rp. 28 ribu sekarang Rp. 33 ribu per kilogram. Ini tentu dampak dari kenaikan BBM bersubsidi, jadi bahan-bahan di pasaran naik juga," ujar Aceng, Minggu (4/9).

Menurutnya, kenaikan harga ayam potong ini akan terus berlanjut jika harga bbm tidak kembali normal. Ia juga mengaku tidak sedikit warga yang mengeluh dan komplain dengan kenaikan ayam potong tersebut.

"Besok pasti naik lagi harganya, kalau BBM bersubsidi tidak turun harga pasti akan naik terus. Ada aja yang komplain dan ngeluh, bahkan ada juga mengurangi pembeliannya," terangnya.

Aas, pedagang lainnya juga mengatakan saat ini harga cabai merah keriting di Pasar Badak Pandeglang mengalami kenaikan yang sangat drastis yakni mencapai Rp 100 ribu dari harga sebelumnya hanya Rp 50 ribu per kilogram.

Menurutnya, kenaikan tersebut juga dampak dari harga BBM bersubsidi yang dinaikkan oleh Pemerintah Pusat.

"Harga cabai merah keriting yang naik, kemarin masih Rp 50 ribu per kilogram, sekarang Rp 100 ribu per kilogram. Biasanya kenaikan ini karena cuaca atau pasokan, tapi sepertinya kalau sekarang karena kenaikan BBM bersubsidi itu," kata Aas.

Ia sebagai pedagang mengaku sangat keberatan dengan kenaikan harga BBM dan bahan pokok tersebut. Aas meminta kepada Pemerintah agar menormalkan kembali harga BBM bersubsidi.

"Saya saja keberatan apa lagi masyarakat, udh sepi pembeli harga BBM naik, harga bahan pokok naik, saya minta kepada Pemerintah agar menormalkan kembali harga BBM, kalau terus seperti ini semua harga akan naik," imbuhnya.

Hal serupa juga dikatakan Tini, salah seorang pembeli ayam potong yang mengaku sangat keberatan dengan kenaikan BBM bersubsidi dan harga bahan pokok.

Akibatnya, ia harus mengurangi pembelian ayam potong dikarenakan harganya yang tinggi.

"Tadi saya beli ayam potong Rp 33 ribu per kilogram, kemarin masih Rp 28 ribu per kilogram, baru satu hari kenaikan BBM bersubsidi harga bahan pokok sudah naik," terangnya.

Akibat kenaikan tersebut, Tini pun harus mengurangi pembeliannya dan meminta agar pemerintah bisa menurunkan kembali harga bbm bersubsidi dan bahan pokok agar tidak menyengsarakan masyarakat kecil.

"Biasa beli 5 kilogram sehari, sekarang saya cuma beli 2 kilogram, soalnya bukan hanya ayam potong sahabat yang naik, telur, cabai pada naik, bahkan ongkos ke pasa naik umum pun naik juga," pungkasnya.rajamedia

Komentar: